Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KISAH TELADAN PENDEK ISLAMI,BIKIN HARU DAN PENUH MAKNA (TERBARU 2021).

 

KISAH NABI MUSA DAN PEMUDA FASEK YANG MENJADI WALI YULLAH 



AloGustaz,-Dikisahkan pada zaman Nabi Musa Alaihissalam,terdapatlah seorang pemuda fasik .Menurut Kamus Besar Indonesian (KBBI),kata Fasik memiliki arti tidak peduli terhadap perintah Tuhan,buruk kelakuan,jahat dan berdosa besar.Sedangkan orang fasik adalah orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT,tetapi ingkar akan perintahNya,dan sangat senang mengerjakan kemaksiatan.

Kemaksiatan dan kejahatan si pemuda fasik tersebut tak mampu lagi di atasi dan di cegah oleh penduduk negeri.Karena gerah dengan tingkah polah si pemuda fasik tersebut,penduduk negeri kemudian berdoa kepada Allah Swt agar si pemuda fasik segera enyah dari muka bumi. Do’a penduduk negeri kemudian dikabulkan oleh Allah SWT dengan cara mewahyukan kepada Nabi Musa AS untuk mengusir sang pemuda fasik.

Kemudian di usirlah sang pemuda oleh Nabi Musa hingga jauh meninggalkan negerinya menuju tempat yang sunyi,tanpa seorangpun manusia yang membersamainya.Ia terasing jauh dari keluarga,jauh dari kampung halamannya.Dia tinggal seorang diri,merenungi nasibnya.

Rasa keterasingan itu kemudian membuatnya jatuh sakit.Dalam kesendiriannya ia merintih,menyesali akan dosa-dosa yang telah ia perbuat.Saat-saat jauh dari keluarga,anak istri,dari orang-orang yang tersayang,barulah ia merasakan betapa berartinya kehadiran mereka.

Ditengah ke putusasa annya ia merintih kepada Allah SWT,dalam doa-do’a penuh kesyahduan.Ia mengadukan bagimana jika ayah,ibu,dan istrinya berada disisinya pada saat-saat terakhir meninggalkan dunia fana ini.Tentu mereka akan menangis sedih.Teringatlah ia akan anak-anaknya, yang akan  dengan penuh tulus memintakan ampun atas segala dosa dan kejahatan yang telah ia lakukan semasa hidupnya.Kejahatan yang membuatnya harus terpisah jauh dari kampung halaman.

Dan kini dalam keadaan sakit dan ajal makin menjelang.Tiada yag dapat ia mintakan pertolongan.Karena jangankan manusia,Se ekor burung pun tak terlihat hinggap diranting pepohonan.Si pemuda fasik penuh dosa dan kemaksiatan semakin putus asa,tetapi kepada siapa ia harus mengadu dan meminta pertolongan,selain hanya kepada Allah Rabbussamawatiwalardhy.“Ya Allah,”ucapnya dalam pinta yang tulus “Janganlah Engkau putuskan aku dari rahmat-Mu,sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa terhadap sesuatu." Setelah berdoa,ia pun menghembuskan nafanya yang terakhir ditempat pembuangan.

Berdasarkan wahyu yang diterimanya dari Allah SWT,Nabi Musa AS diminta untuk pergi mencari sang pemuda fasik yang telah meninggal,untuk dimandikan,dikafani dan di sholatkan.Demi mendengar wahyu dari Allah,berangkatlah Nabi Musa menuju tempat yang diperintahkan.Sesampauinya ketempat tujuan,betapa terkejutnya Nabi Musa,bahwa ternyata pemuda yang mati tersebut adalah pemuda fasik yang diusirnya dahulu. "Ya Allah, bukankah ini adalah pemuda fasik yang Engkau suruh aku usir dahulu."tanya Nabi Musa.

 Allah berfirman: "Benar.Disebabkan oleh rintihan sakitnya karena berjauhan dari sanak keluarganya.Ia mati seorang diri,maka apabila seseorang yang tanpa memilik sanak saudara meninggal,maka semua penghuni langit dan bumi menangis kasihan kepadanya.Bagaimana Aku tidak kasihan kepadanya”kata Allah “ Sedangkan Aku adalah zat Yang Maha Penyayang di antara penyayang."FirmanNya.

Sahabat AloGustaz yang berbahagia.

Dari kisah diatas dapat kita petik beberapa ibrah atau pelajaran:
1.Bahwa ampunan Allah SWT jauh lebih luas dari Kemurkaan-Nya.
2.Jauh dari keluarga dan kampung halaman,adalah suatu derita yang tak terkira.
3.Ketika sendiri dan sepi terkadang adalah sarana timbulnya pertobatan dan penyesaan atas segala dosa dan kesalahaan yang kita perbuat.(Ber-uzlah atau mengasingkan diri dari keramaian).
4.Menyebutkan salah satu keutamaan Nabi Musa AS yang digelari “Musa Kalamullah”.
5.Bahwa seseorang yang mati tanpa ada sanak keluarga akan ditangsi oleh langit dan bumi karena kasihan.
6.Baik buruknya manusia akan ditentukan oleh akhir kehidupannya,apakah Husnul Khotimah (Baik pada akhir kematiannya) ataukah (Su’ul Khotimah) buruk pada akhir kematiannya.
7.Menunjukkan kemutlakan kekuasaan Allah SWT untuk mengangkat siapa diantara Hamba-hamba-Nya yang akan dijadikan waliyullah.Wallahu'alam.

Posting Komentar untuk "KISAH TELADAN PENDEK ISLAMI,BIKIN HARU DAN PENUH MAKNA (TERBARU 2021)."