Haid Or Menstruasi,Muslimah Milenial Wajib Tau 10 Ketentuan Ini.

10 KETENTUAN DARAH HAID YANG HARUS DIKETAHUI WANITA MUSLIMAH.

Haid merupakan darah seorang wanita yang keluar secara normal,tanpa disebabkan oleh sesuatu dan terjadi pada masa-masa tertentu.

Adapun beberapa ketentuan tentang menstruasi yang harus muslimah milenial ketahui:

1. Pada usia berapa wanita mulai mengalami haid itu tidak tentu.Artinya, kapanpun seorang wanita melihat darah haid,maka ia dianggap haid meski belum berusia 9 tahun atau bahkan usianya lebih dari 50 tahun, atau disebut masa manupause.

2. Karena masa haid tidak memilik ketentuan batas minimal dan maksimalnya,maka jika darah tersebut bukan disebabkan oleh luka kecuali jika darah tersebut keluar secara terus menerus dan tidak berhenti dalam waktu yang cukup lama,hal itu disebut darah istihadhah.Apa itu darah istihadhah dan apa perbedaanya dengan darah haid,akan kita bahas pada tulisan berikutnya.

3. Bagaimana dengan wanita hamil yang keluar darah?.Ada 2 kemungkinan, yang pertama bila darah itu keluar satu atau dua hari sebelum melahirkan,maka darah yang keluar itu tergolong darah nifas.Kemungkinan kedua, jika darah tersebut keluar jauh sebelum waktu melahirkan serta disertai rasa sakit dan keluarnya pada hari-hari kebiasaan haid, maka itu termasuk darah haid.Tetapi jika darah yang keluar tersebut tidak termasuk tanda-tanda darah haid ataupun darah nifas,maka itu tergolong darah kotor atau darah fasad yang tidak ada hukumnya.

4.Bagaimana Hukum tentang bertambah dan berkurangnya masa haid serta cepat atau lambatnya waktu datangnya haid adalah bila ia melihat darah maka ia dianggap haid dan bila darah tersebut telah bersih maka ia dianggap telah suci.

5.Bagaimana dengan darah yang keluar berwarna kuning dan keruh yang terjadi pada saat haid atau bersambung dengan haid sebelum suci, maka itu termasuk darah haid dan berlaku hukum-hukum haid. Dan bila itu terjadi setelah suci, maka itu bukan darah haid, kecuali bila pada akhir bersihnya terdapat tanda-tanda haid seperti adanya rasa sakit dan sebagainya, maka itulah haid.

6.Bagaimana dengan darah haid yang keluar tidak teratur atau keluar secara terputus-putus.Jika itu terjadi ada 2 ketentuan yaitu jika terjadi di setiap waktunya, maka darah itu adalah darah istihadhah, dan berlaku baginya hukum istihadhah.Tetapi Jika kondisi ini tidak sering terjadi pada seorang wanita, tapi kadangkala saja datangnya, bila berhentinya darah kurang dari sehari maka hal itu tidak dianggap suci, kecuali bila ia mendapatkan bukti yang menunjukkan bahwa ia suci, misalnya, berhentinya darah tersebut pada akhir masa kebiasaannya atau melihat lendir putih.

7. Terjadinya pengeringan darah, yaitu bila wanita tidak mendapatkan selain rasa lembab atau basah (pada kemaluannya). Jika hal itu terjadi pada saat masa haid atau bersambung dengan haid sebelum suci, maka berlaku baginya hukum haid. Tetapi bila itu terjadi setelah masa suci, maka itu tidak termasuk haid.

8.Haid itu akan berhenti dengan keluarnya lendir putih, yaitu cairan berwarna putih yang keluar pada akhir masa haid, kecuali bila lendir putih itu bukan kebiasaan akhir haidnya, maka masa sucinya adalah keringnya darah.

9.Bila setitik cairan dengan jumlah yang sangat sedikit, keluar dari seorang wanita, maka terdapat dua kemungkinan; bila itu terjadi pada masa haid dan ia menganggapnya sebagai darah haid yang ia kenal, maka itu berarti darah haid, dan bila terjadi di luar kebiasaan waktu haid dan ia tidak menganggapnya sebagai darah haid yang ia kenal, maka darah itu tidak ada hukumnya karena termasuk sesuatu yang sedikit (yang dimaafkan).

10.Bila seorang wanita hamil keluar darah ketika mengandung, keadaannya ada dua:Pertama: Bila darah itu keluar terus menerus tanpa henti (di saat-saat haidnya) sejak hamil, maka ini termasuk darah haid.Kedua: Bila darah itu berhenti lalu setelah itu ia melihat darah yang bukan darah kebiasaan, maka ini tidak termasuk darah haid.Wallahu'alam bisshowab.