Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Taubat Sambal! Maksudnya Apa Sih?!|HaloGustadz.com

 5 SYARAT TAUBAT NASHUHA.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ 

Artinya:“Setiap anak Adam melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang bertaubat.”

Sahabatqu! 

Seseorang itu berpotensi melakukan kesalahan. Namun apabila dosa-dosa itu menyebabkannya menjadi orang yang berputus asa dari rahmat Allah, maka dia akan menjadi orang yang celaka dan binasa. Jika saja orang yang banyak melakukan dosa bertaubat, maka Allah akan terima taubatnya, dan akan Allah balas dengan kebaikan. Allah Ta’ala berfirman,

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ 

Artinya:“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133).

Demikian juga dengan firman-Nya,

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ* أُوْلَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ 

Artinya:“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (QS. Ali Imran: 136-137).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَالتَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لا ذَنْبَ لَهُ 

Artinya:“Orang-orang yang bertaubat dari dosa-dosa, bagaikan orang yang tidak memiliki dosa.”

Oleh karena itu, janganlah seseorang merasa putus asa dari rahmat Allah dan ampunan-Nya. Yang harus dilakukan seseorang adalah bersegera bertaubat kepada-Nya.

قُلْ يَا عِبَادِي الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ* وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ 

Artinya:“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya” (QS. Az-Zumar: 53-54).

Barangsiapa yang bertaubat kepada Allah, sebanyak apapun dosa dan kesalahannya, Allah akan menghapus semua dosa dan kesalahan tersebut. Dia akan menghapus semua kejelekan yang telah hamba tersebut lakukan. Membersihkannya dari noda dosa jika taubatnya benar-benar jujur, bukan hanya di mulut saja.

Oleh karena itu, taubat pun memiliki syarat agar diterima:

1.Meninggalkan Perbuatan Dosa

Apabila seseorang beristighfar kepada Allah, memohon ampunan kepada-Nya, tapi ia tidak berpaling dari perbuatan dosa tersebut, maka taubatnya hanya sebatas ucapan saja. Dia tidak disebut orang yang bertaubat kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Orang yang demikian malah dikatakan orang yang bermain-main saja dengan taubatnya. Meninggalkan perbuatan dosa adalah syarat pertama diterimanya taubat.

2.Bertekad Tidak Akan Mengulangi Dosa Tersebut. 

Apabila saat bertaubat masih ada keinginan kembali melakukan dosa tersebut, taubat yang demikian tidaklah diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Harus ada ketetapan di hatinya saat bertaubat, bahwa ia tidak akan mengulangi perbuatan dosa serupa. Apabila di hatinya masih tersimpan hasrat melakukan dosa semisal, maka dosa yang sama yang ia lakukan tidak terhapus.

3.Menyesali Perbuatan Dosa Tersebut.

4.Meminta Maaf Dan Mengembalikan Harta Orang Yang Telah Di Zalimi.

Apabila dosa tersebut terkait dengan kezaliman sesama manusia dalam hak atau harta mereka, maka disyaratkan harus mengembalikan harta atau meminta maaf kepada mereka.Jadi taubat itu bukan hanya di lisan saja.

5.Nyawa Belum Sampai Tenggorokan. 

وَلَيْسَتْ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمْ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الآنَ 

Artinya:"Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang”. (QS. Annisa: 8).

Seseorang yang menunda taubat hingga nyawanya berada di tenggorokan, yang saat itu ia tahu akan berpisan dengan kehidupan, maka tidak diterima taubatnya. Taubat adalah di saat sehat dan di saat hidup. Adapun taubat saat seseorang sudah merasa hidupnya akan berakhir, maka tidak diterima taubatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ 

Artinya:“Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba selama nyawa belum sampai di tenggorokan.”

Yakni saat ruhnya belum mencapai tenggorokannya. Jika yang demikian diterima, niscaya manusia hanya akan bertaubat ketika kematian telah datang kepada mereka. Ada orang-orang yang meremehkan kemaksiatan mereka sering berucap, urusannya gampang, Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Iya betul, memang Allah Maha Pengampun dan Penyayang, tapi kepada siapa? Kepada orang-orang yang mau bertaubat. Allah Ta’ala berfirman,

وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحاً ثُمَّ اهْتَدَى 

Artinya:“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.” (QS. Thaha: 82).

Inilah orang-orang yang akan diterima taubatnya dan diampuni oleh Allah. Adapun orang-orang yang mengatakan, “nanti aku bertaubat” atau orang-orang yang bersadar hanya dengan berharap kepada Allah karena Allah Maha Pengampun dan Penyayang, ini adalah angan-angan dan kedustaan semata. Mereka tidak berhak untuk mendapatkan qabul, penerimaan di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Barangsiapa yang memiliki ketiga sifat yang telah disebutkan di atas, maka merekalah orang-orang yang berbahagia. Apabila mereka diberi, mereka bersyukur. Diberi ujian, mereka bersabar. Dan berdosa, mereka segera bertaubat dan beristighfar. Ketiga hal ini adalah pengantar kebahagiaan hakiki kepada seseorang.

Kita memohon kepada Allah, agar Dia memeberi taufik kepada kita mengamalkan ketiga sifat yang agung ini. Semoga Allah menganugerahkan dan meberi hidayah saya dan Anda untuk bertaubat kepada-Nya. Kemudian menganugerahkan ampunan kepada kita semua.

Ketiga hal inilah yang mengantarkan kepada kebahagiaan. Kebahagiaan itu bukan dengan harta dan anak-anak. Bukan juga dengan kepemimpinan dan kekuasaan. Bahagia juga bukan dengan memperturutkan syahwat. Kebahagiaan yang hakiki adalah bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

وَفَقَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ لِتَقْوَاهُ، وَالْعَمَلِ بِمَا يَرْضَاهُ، إِنَّهُ قَرِيْبٌ مُجِيْبٌ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. 


Posting Komentar untuk "Taubat Sambal! Maksudnya Apa Sih?!|HaloGustadz.com"